Sabtu, 28 April 2012

Pengangguran dan Inflasi
 Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatanmasyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Jenis & macam pengangguran
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:
  •  Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
  • Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
  • Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7 macam: 
  • Pengangguran friksional (frictional unemployment).Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya. 

  • Pengangguran konjungtural (cycle unemployment). Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus ekonomi.
  • Pengangguran struktural (structural unemployment). Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang. Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti:
1.     Akibat permintaan berkurang
2.     Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
3.     Akibat kebijakan pemerintah
  • Pengangguran musiman (seasonal Unemployment). Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, pedagang durian yang menanti musim durian.
  • Pengangguran siklikal. Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
  • Pengangguran teknologi. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.
  • Pengangguran siklus. Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian karena terjadi resesi. Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerate demand).
Penyebab Pengangguran :
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam  perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggupertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.
Akibat pengangguran :
  • Bagi perekonomian negara
1.     Penurunan pendapatan perkapita.
2.     Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.
3.     Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.
  • Bagi masyarakat
1.     Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.
2.     Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan apabila tidak bekerja.
3.     Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.
Inflasi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uangsecara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator. Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30% setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
Selama periode puncak siklus bisnis saat ekonomi sedang mengalami pertumbuhan pesat dalam GDP riil, lapangan kerja akan meningkat, dan mengurangi pengangguran, sebagai usaha mencari pekerja untuk menghasilkan output yang lebih tinggi. If real GDP grows too quickly, however, it can cause price inflation as firms are forced to bid against one another for increasingly scarce workers. Jika PDB riil tumbuh terlalu cepat, namun, hal ini dapat menyebabkan inflasi harga sebagai perusahaan dipaksa untuk penawaran terhadap satu sama lain untuk pekerja semakin langka. In contrast during trough periods of the business cycle the economy is experiencing declines in real GDP, and unemployment rates are high.Sebaliknya selama periode melalui siklus bisnis ekonomi mengalami penurunan PDB riil, dan tingkat pengangguran yang tinggi.
Terdapat suatu hubungan terbalik antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran dalam suatu perekonomian. Semakin banyak pengusaha memperluas kesempatan kerja semakin dia harus membayar dengan faktor tertentu produksi dan pembayaran lebih banyak faktor produksi peningkatan biaya produksi unit akan diamati dan dalam rangka mempertahankan profitabilitas produk pengusaha akan mengembang harga produk tersebut. Sebuah proses serupa akan diamati di seluruh perekonomian ketika pemerintah bermaksud untuk menciptakan pekerjaan. Harga produk atau jasa, di mana tenaga kerja terinstal, akan meningkat sehingga kenaikan tingkat inflasi akan terlihat melalui ekonomi luar.
Dapat disimpulkan dari penjelasan tersebut di atas bahwa ketika pemerintah berniat untuk menurunkan menurunkan tingkat pengangguran yang harus menanggung kenaikan tingkat inflasi dalam perekonomian nasional.
  • Perbedaan Inflasi dengan Pengangguran
Jumlah orang yang menganggur adalah jumlah orang di negara yang tidak memiliki pekerjaan dan yang tersedia untuk bekerja pada tingkat upah pasar saat ini. Ini dengan mudah dapat diubah menjadi persentase dengan mengaitkan jumlah pengangguran, dengan jumlah orang dalam angkatan kerja. Inflasi adalah kenaikan harga secara umum selama 12 bulan. Ini diukur dengan mengambil rata-rata tertimbang semua produk konsumen (tertimbang pada frquency pembelian) dan menganalisis tren harga keseluruhan. Hal ini sering disebut Indeks Harga Konsumen (CPI) atau Harmonised Indeks Harga Konsumen (HICP). Hal ini menunjukkan berapa banyak, sebagai persentase, tingkat harga umum dari semua barang-barang konsumsi telah berubah sepanjang tahun. Kedua telah dianalisis bersama-sama dengan kurva Phillips yang menunjukkan tingkat inflasi diplot terhadap tingkat pengangguran. Untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara salah satunya dapat dilihat dari angka pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi ( economic growth ) dapat diukur dari kenaikan besarnya pendapatan nasional ( produksi nasional ) pada periode tertentu. Oleh karena itu, nilai dari pendapatan nasional ( national income ) ini merupakan gambaran dari aktivitas ekonomi secara nasional pada periode tertentu. Tingginya tingkat pendapatan nasional dapat mencerminkan besarnya barang dan jasa yang dapat diproduksi. Besarnya kapasitas produksi tersebut dapat menunjukkan tingginya tingkat kemakmuran masyarakat dalam suatu negara. Baik negara yang sedang berkembang maupun negara – negara maju, semua mengiginkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Berdasarkan hasil laporan perekonomian Indonesia yang diterbitkan bank Indonesia, kemudian disampaikan kepada DPR dan pemerintah pada setiap tahun sebagai pemenuhan amanat yang ditetapkan dalam UU No.3 tahun 2004. Dalam evaluasinya tentang perkembangan ekonomi dan keuangan Indonesia, bahwa pertumbuhan ekonomi dari tahun 2005 hingga tahun 2008 terus mengalami peningkatan, meskipun belum mencapai puncak kepesatan. Namun pertumbuhan ekonomi yang berlandaskan GDP (Gross Domestic Product) ini, dapat dinilai cukup signifikan dan menggembungkan pundi-pundi pendapatan nasional.
Dengan meningkatnya pendapatan nasional (national income) maka kemakmuran rakyat membaik. Sebagaimana tercatat dalam laporan GDP (Gross Domestic Product) oleh Biro Pusat Statistik (BPS) sedikit membawakan angin surga di tengah guncangan resesi saat ini. Dalam laporan GDP tersebut, menunjukkan jumlah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh warga masyarakat (termasuk warga negara asing) dalam periode waktu tertentu (biasanya satu tahun). Ada suatu hubungan terbalik antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran dalam suatu perekonomian. Semakin banyak pengusaha memperluas kesempatan kerja semakin dia harus membayar dengan faktor tertentu produksi dan pembayaran lebih banyak faktor produksi peningkatan biaya produksi unit akan diamati dan dalam rangka mempertahankan profitabilitas produk pengusaha akan mengembang harga produk tersebut.. Sebuah proses serupa akan diamati di seluruh perekonomian ketika pemerintah bermaksud untuk menciptakan pekerjaan. Harga produk atau jasa, di mana tenaga kerja terinstal, akan meningkat sehingga kenaikan tingkat inflasi akan terlihat melalui ekonomi luar. Dapat disimpulkan dari penjelasan tersebut di atas bahwa ketika pemerintah berniat untuk menurunkan menurunkan tingkat pengangguran yang harus menanggung kenaikan tingkat inflasi dalam perekonomian nasional.
Sumber : http://www.Wikipedia.com



Strategi Pembangunan dan Perencanaan
A.    Macam- Macam Strategi Pembangunan Ekonomi
Salah satu konsep penting yang perlu diperhatikan dalam mempelajari perekonomian suatu negara adalah mengetahui tentang strategi pembangunan ekonmi. Strategi pembangunan ekonomi diberi batasan sebagai suatu tindakan pemilihan atas faktor- faktor (variabel) yang akan dijadikan faktor/ variabel utama yang menjadi penentu jalannya proses pertumbuhan . Beberapa strategi pembangunan ekonomi yang dapat disampaikan adalah :

Strategi Pertumbuhan
Adapun inti dari konsep strategi yang pertama ini adalah :
·         Strategi pembangunan ekonomi suatu negara akan terpusat pada upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara seimbang, menyebar, terarah, dan memusat, sehingga dapat menimbulkan efek pertumbuhan ekonomi.
·         Selanjutnya bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah ( trickle-down-effect ) pendistribusian kembali.
·         Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan, hal tersebut merupakan prasyarat terciptanya pertumbuhan ekonomi.
·         Kritik paling keras dari strategi yang pertama ini adalah, bahwa pada kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
Strategi Pembangunan dengan Pemerataan
Inti dari konsep strategi ini adalah, dengan ditekannya peningkatan pembangunan melalui teknik sosial engineering, seperti halnya melalui penyusunan perencanaan induk, dan paket program terpadu.
Strategi Ketergantungan
Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain, sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan.
Inti dari konsep strategi ketergantungan adalah :
·         Kemiskinan di negara- negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan negara tersebut dari pihak/ negara lainnya. Oleh karena itu jika suatu negara ingin terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan ekonomi, negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungan dari pihak lain. Langkah yang dapat ditempuh diantaranya adalah ; meningkatkan produksi nasional yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam bidang produksi, lebih mencintai produk nasional, dan sejenisnya.
·         Teori ketergantungan ini kemudian dikritik oleh Kothari dengan mengatakan “teori ketergantungan tersebut memang cukup relevan, namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakatsendiri (self-development). Sebab selalu akan mudah sekali bagi kita untuk menumpahkan semua kesalahan pada pihak luar yang memeras, sementara pemerasan yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat kita sendiri dibiarkan saja”.
Strategi yang Berwawasan Ruang
Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan sebab- sebab kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih kaya/maju. Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah maju dikarenakan kemampuan/ pengaruh menyebar dari kaya ke miskin (spread effects) lebih kecil dari pada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (back-wash-effects). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai. Sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
Strategi Pendekatan Kebutuhan Pokok
Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara masal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Sedunia (ILO) pada tahun 1975, dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia tidak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengangguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha- usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok dan sejenisnya.
B.     Strategi Pembangunan Ekonomi
Pada prinsipnya, pemilihan strategi apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan sangat dipengaruhi oleh pertanyaan ‘Apa tujuan yang hendak dicapai ?’
Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantungan-lah yang mungkin akan dipakai. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang berwawasan ruang-lah yang akan dipergunakan.

C.    Strategi Pembangunan Ekonomi di Indonesia
Sebelum orde baru strategi pembangunan di Indonesia secara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya nampak adanya kecenderungan lebih nenitik beratkan pada tujuan-tujuan politik, dan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi.
Sedangkan pada awal orde baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha- usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tinggi (hyper inflasi).
Dari keterangan pemerintah yang ada, dapat sedikit disimpulkan bahwa strategi pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrem. Sebagai contoh selain strategi pemerataan pembangunan, Indonesia pun tidak mengesampingkan strategi pertumbuhan, dan strategi yang berwawasan ruang (terbukti dengan dibanginya wilayah Indonesia dengan berbagai wilayah pembangunan I, II, III dan seterusnya ).
Strategi- strategi tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkannya sasaran- sasaran dan titik berat setiap repelita, yakni :
·         Repelita I : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dan industri yang mendukung sektor pertanian meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
·         Repelita II : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian dengan meningkatkan industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
·         Repelita III : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
·         Repelita IV : Meletakkan titik berat pada sektor pertanian untuk melanjutkan usaha- usaha menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industri yang dapat menghasilkan mesin- mesin industri sendiri, baik industri ringan yang akan terus dikembangkan dalam repelita- repelita selanjutnya meletakkan landasan yang kuat bagi tahap selanjutnya.
D.    Perencanaan Pembangunan
Adapun definisi perencanaan pembangunan, menurut Bintoro Tjokroamidjojo, manfaat perencanaan adalah :
·         Dengan adanya perencanaan diharapkan terdapatnya suatu pengarahan kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan- kegiatan yang ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
·         Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal- hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui. Perkiraan dilakukan megenai potensi- potensi dan prospek- prospek perkembangan, tetapi juga megenai hambatan- hambatan dan resiko- resiko yang mungkin dihadapi. Perencanaan megusahakan supaya ketidak pastian dapat diatasi seminimal mungkin.
·         Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
·         Dengan perencanaan dapat dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih urutan- urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran maupun kegiatan usahanya.
·         Dengan adanya rencana maka akan ada suatu alat pengukur untuk mengadakan suatu pengawasan dan evaluasi.
·         Penggunaan dan alokasi sumber- sumber pembangunan yang terbatas adanya secara lebih efisien dan efektif. Diusahakan menghindari keborosan- keborosan. Suatu usaha untuk mencapai output/ hasil secara maksimal daripada sumber- sumber yang tersedia.
·         Dengan perencanaan, perkembangan ekonomi yang mantap atau pertumbuhan ekonomi yang terus- menerus dapat ditingkatkan.
·         Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklus konjungtur.

Kamis, 12 April 2012

Jolicloud



 Pengertian Jolicloud
Jolicloud adalah sebuah OS untuk netbook berbasis linux yang dikembangkan oleh Tariq Krim. OS
yang sedang berada dalam tahap pre-beta ini mulai diperkenalkan sejak tahun 2008 Lalu. Dengan
menggabungkan Ubuntu 9.04 dan mozilla prism-based packages, Jolicloud tidak hanya mempunyai
aplikasi berbasis cloud layaknya Chrome OS, tapi juga aplikasi-  aplikasi desktop, dan tentunya
Jolicloud bisa menjalankan software-software berbasis windows dengan menggunakan WINE.
Jolicloud sangat pas untuk pengguna netbook yang ingin merasakan kecepatan lebih terutama ketika
sedang berinternet. Dan untuk yang agak kurang pengetahuan linux-nya, tidak perlu susah-susah
belajar install software linux, karena Jolicloud menyediakan fitur yang memudahkan pengguna
dalam menginstall software, hanya dengan register setelah menginstall Jolicloud di netbook, kita
 bisa langsung download dan install berbagai macam software dari my Jolicloud app directory.
 Walaupun saat ini masih dalam tahap pre-beta, Jolicloud sudah compatible dengan banyak tipe
 netbook dari berbagai Merk. Untuk para pengguna yang belum bisa terlepas dari Windows,
Jolicloud menyediakan installer Jolicloud Express, yang bisa membuat netbook menjadi dual boot
 semudah meng-install software biasa, bahkan untuk uninstallnya pun semudah meng-uninstall
software-software windows pada umumnya, untuk meng-install Jolicloud Express ini hanya
 membutuhkan minimal 4GB. Jolicloud juga menyediakan fitur social networking dimana para
pengguna Jolicloud bisa berinteraksi antar sesama pengguna Jolicloud.
Cara Menginstal Jolicloud di PC/Laptop
       Masukkan JoliCloud Cloud OS

Instal Jolicloud pada PC anda untuk mengakses aplikasi di atas awan
  1. Pertama anda harus mendownload OS Jolicloud Ekspres. Setelah download, double klik file Joli-OS Installer.exe mengeluarkannya.

2.      Pada layar pertama, klik pada tombol Get Started.


3.      Isi formulir dengan login dan password komputer (yang TIDAK sama dengan nama pengguna Jolicloud).

4.      Pada formulir konfigurasi pengguna dapat mengubah pengaturan default, atau pergi dengan pengaturan default oleh OS Jolicloud Express yang telah dipilih untuk memberikan pengguna pengalaman terbaik.

Jika pengguna ingin mengubah pengaturan default maka jendela baru akan muncul memberikan anda pilihan untuk mengubah ukuran Instalasi.

5.      Joli OS siap dan mempersiapkan untuk instalasi.

6.      Klik Restart Sekarang tombol untuk menyelesaikan proses.


7.      Setelah restart pengguna akan melihat Jolicloud OS yang dipilih secara default pada layar boot. Lalu tekan Enter.

Beberapa kelebihan Joli OS diantaranya adalah:
       Memanfaatkan resource komputer yang rendah, sehingga komputer jadul pun masih bisa mencicipi layanan cloud computing.
       Tampilan background yang cukup elegan dengan wallpaper yang bisa diganti-ganti.
       Mempunyai fitur update otomatis, dan sinkronisasi data pada layanan aplikasi cloud-nya.
       Sebagai OS Desktop kita tetap dapat menginstall aplikasi desktop seperti misalnya Office Writer dan menikmatinya secara offline.

Sedangkan kekurangan utamanya adalah seperti sistem operasi berbasis cloud lainnya,
pengguna memerlukan koneksi internet yang cukup mumpuni agar bisa menjalankan aplikasi-aplikasi web based dari Jolicloud dengan optimal dan juga diperlukan proses adapatasi dalam mengakses menu-menu pada desktop Joli OS. Alhasil, Joli OS merupakan sistem operasi alternatif yang layak dicoba untuk membangkitkan kembali komputer lawas kita dan menjadikannya bagian dari teknologi baru, cloud computing.